Perjalanan Umroh dari Lombok Bersama Fitour Official
Ada yang bilang, setiap perjalanan ibadah punya cerita sendiri. Dan bagi saya, kisah perjalanan umroh dari Lombok adalah salah satu yang paling berkesan. Bukan hanya karena jaraknya yang jauh, tapi karena setiap langkahnya dipenuhi rasa syukur, kehangatan, dan momen yang membekas di hati. Apalagi kalau berangkat bersama tim yang paham betul bagaimana membuat jamaah merasa aman dan nyaman seperti keluarga, seperti yang saya rasakan bersama Fitour Official.
Awal Perjalanan: Dari Tanah Lombok Menuju Tanah Suci
Pagi itu, Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid terasa lebih ramai dari biasanya. Para jamaah datang dengan wajah cerah, sebagian membawa koper besar, sebagian lagi menenteng oleh-oleh kecil untuk dibawa ke Tanah Suci. Saya masih ingat aroma kopi hitam yang diseduh di sudut ruang tunggu, bercampur dengan suasana riuh penuh doa.
Yang membuat perjalanan dari Lombok istimewa adalah kita bisa langsung berangkat bersama rombongan tanpa harus repot pindah-pindah kota. Dari sini, semua terasa lebih sederhana. Para jamaah bisa fokus mempersiapkan hati untuk beribadah, sementara semua urusan teknis diatur dengan rapi oleh tim.
Persiapan yang Membuat Tenang
Sebelum berangkat, ada sesi manasik yang dilakukan di Mataram. Saya sempat berbincang dengan salah satu mutawif yang menjelaskan tata cara umroh dengan bahasa yang sederhana dan penuh kesabaran. Bagi jamaah yang baru pertama kali, bimbingan ini benar-benar membantu.
Di sesi ini, selain belajar rukun umroh, jamaah juga diberi tips praktis seperti bagaimana mengatur jadwal makan, cara menjaga stamina di cuaca yang berbeda, hingga adab saat berada di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Semua disampaikan dengan gaya santai tapi penuh makna.
Momen di Pesawat: Antara Doa dan Harapan
Begitu pesawat mengudara, suasana langsung berubah menjadi lebih khusyuk. Ada yang membaca Al-Qur’an, ada yang berzikir pelan, ada pula yang hanya menatap keluar jendela sambil membayangkan Ka’bah di depan mata.
Saya duduk di sebelah seorang bapak dari Praya yang bercerita bahwa ini adalah keberangkatan keduanya. “Bedanya, kali ini saya bawa istri dan anak. Rasanya luar biasa,” katanya sambil tersenyum. Kisahnya membuat saya sadar, perjalanan umroh sering kali menjadi hadiah untuk orang yang kita cintai.
Tiba di Tanah Suci: Suasana yang Tak Bisa Dilupakan
Saat rombongan tiba di Makkah, udara malam terasa hangat namun lembut. Dari hotel, para jamaah bersiap untuk melaksanakan umroh pertama mereka. Begitu melihat Ka’bah, banyak yang tak kuasa menahan air mata. Ada rasa lega, bahagia, dan haru yang bercampur jadi satu.
Mutawif memandu dengan tenang, memastikan setiap jamaah bisa mengikuti rangkaian ibadah dengan tertib. Bagi yang membawa orang tua, ada bantuan kursi roda dan pendampingan khusus. Semua dijalankan tanpa terburu-buru, memberi kesempatan bagi jamaah untuk menikmati setiap detik di hadapan Baitullah.
Kehangatan Layanan Sepanjang Perjalanan
Yang membuat perjalanan umroh dari Lombok ini begitu berkesan adalah layanan yang terasa sangat personal. Tim selalu sigap membantu, entah itu untuk urusan kecil seperti mencari sandal yang terselip, atau membantu jamaah yang kurang paham arah di sekitar Masjidil Haram.
Bagi jamaah, detail kecil seperti ini sangat berarti. Seperti cerita Bu Aminah dari Selong, yang merasa lega karena selalu ada tim yang menemaninya saat berbelanja oleh-oleh di Madinah. “Saya nggak khawatir nyasar, karena selalu ada yang mengawasi,” katanya sambil tertawa.
Wisata Religi Tambahan
Selain beribadah, rombongan juga diajak mengunjungi berbagai tempat bersejarah. Di Madinah, kami mengunjungi Masjid Quba, Masjid Qiblatain, dan kebun kurma. Di Makkah, ada perjalanan ke Jabal Rahmah dan Gua Hira.
Perjalanan ke Thaif menjadi salah satu momen favorit. Udaranya sejuk, pemandangannya indah, dan ceritanya penuh nilai sejarah. Perjalanan seperti ini membuat jamaah merasa lebih dekat dengan sejarah Islam dan perjuangan Rasulullah.
Umroh Bersama Keluarga
Banyak jamaah yang memilih berangkat bersama keluarga, dan ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Ada rasa kebersamaan yang hangat, apalagi saat sholat berjamaah di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi.
Saya berbincang dengan sepasang suami-istri yang membawa anak remaja mereka. “Kami ingin dia merasakan suasana ini sejak muda,” kata sang ayah. “Supaya ada kenangan yang selalu mengingatkan dia pada Allah.”
Perjalanan Pulang yang Penuh Syukur
Setiap perjalanan pasti berakhir, tapi kenangan yang dibawa pulang akan selalu hidup di hati. Saat pesawat kembali ke Lombok, banyak jamaah yang terlihat merenung. Sebagian sudah mulai membuat rencana untuk kembali di tahun berikutnya.
Bagi banyak orang, perjalanan umroh dari Lombok ini adalah awal dari perjalanan spiritual yang panjang. Dan bagi saya pribadi, mendengar dan melihat cerita-cerita jamaah membuat saya semakin paham mengapa banyak yang memilih untuk kembali berangkat bersama penyelenggara yang terpercaya.
Mengapa Memilih Penyelenggara yang Tepat Itu Penting
Perjalanan umroh bukan hanya soal keberangkatan dan kepulangan. Ada begitu banyak detail yang menentukan kenyamanan, keamanan, dan kekhusyukan ibadah. Mulai dari kesiapan tim, fasilitas, pendampingan, hingga suasana kekeluargaan yang dibangun sepanjang perjalanan.
Bagi jamaah dari Lombok, keberangkatan langsung tanpa transit panjang adalah nilai tambah. Ditambah lagi dengan layanan yang memahami budaya dan kebiasaan masyarakat lokal, perjalanan menjadi lebih mudah dijalani.